#SelamatkanAnakKitaDariPornogr
Pornografi Lebih Berbahaya daripada NARKOBA
1. Pengaruh kokain bisa dihilangkan, sedangkan pengaruh pornografi tidakBerdasarkan pemotretan melalui positron emission termography (PET), terlihat jelas bahwa seseorang yang tengah menikmati gambar porno mengalami proses kimia dalam otak sama halnya dengan orang yang mengisap kokain. Efek akut pornografi ternyata lebih jahat daripada kokain, karena pengaruh kokain bisa dilenyapkan dari dalam tubuh, sedangkan pornografi, sekali terekam dalam otak, imaji tersebut akan mendekam dalam otak selamanya. Hal ini akan menyebabkan otak seperti perpustakaan porno. Orang yang kecanduan porno akut akan melihat orang yang berpakaian tertutup dalam fantasinya akan terlihat telanjang.
2. Pornografi dapat merusak saraf otak lebih banyak daripada narkoba
Jika narkoba menyebabkan tiga saraf otak yang rusak, pornografi menyebabkan lima saraf otak yang rusak, terutama pada prefrontal cortex (bagian otak yang terletak di belakang dahi). Kerusakan otak bagian ini akan membuat orang tidak bisa membuat perencanaan, tidak bisa mengendalikan emosi, tidak bisa mengambil keputusan, dan berbagai peran otak untuk pengambilan keputusan lainnya.
3. Pecandu pornografi lebih sulit dideteksi daripada pecandu narkoba
Pada dasarnya, orang yang kecanduan pornografi merasakan hal yang sama dengan pecandu narkoba, yaitu ingin terus menerus memproduksi dopamin dalam otak. Akan tetapi, pecandu pornografi bisa memenuhinya dengan lebih mudah, kapanpun di manapun, bahkan melalui HP yang makin lama makin canggih. Kecanduan ini tidak tampak, sehingga lebih sulit dideteksi dan lambat laun akan menimbulkan kerusakan otak permanen melebihi kecanduan narkoba, sehingga pengobatannya lebih sulit.
4. Pornografi berpotensi menurunkan kecerdasanSebanyak 70% informasi masuk melalui mata. Ketika seseorang melihat sesuatu yang berbau porno akan terjadi rangsangan yang langsung masuk ke otak belakang tanpa tersaring, yang mengakibatkan otak mengeluarkan zat neurotransmitter yang disebut Delta-FosB. Zat inilah yang membuat nafsu, birahi, atau libido seseorang semakin meningkat. Semakin banyak materi porno yang masuk ke otak bagian belakang akan menjadikan bagian otak lainnya menjadi tidak aktif, terutama otak bagian depan. Padahal bagian otak yang memengaruhi kecerdasan seseorang adalah ketebalan korteks yang ada di bagian otak depan. Singkatnya, orang yang tidak dapat menyaring materi pornografi akan semakin rentan mengalami kemampuan kognitif dan kecerdasannya. Tak salah jiak Imam Syafi'i pernah menceritakan bahwa hafalannya hilang gara-gara melihat betis wanita.